Oleh : M Zainul Jihad
Sepit, (desasepit.web.id) - Liqa'ul Amal merupakan salah satu wilayah di Desa Sepit, wilayah yang terletak di bagian Selatan ini memiliki pengerajin kipas tangan yang terbuat dari kain atau bahasa sasaknya ampet.
Meskipun bentuknya yang terbilang sederhana yakni terbuat dari kain biasa, rotan dan benang jahit, namun nilai jual dan peminat dari kipas ini cukup tinggi. Salah satu pengerajin Nurhaini yang ditemui dirumahnya (12/12) lalu, menuturkan pembuatan ampet ini ia awali 30 tahun silam dengan modal 100 ribu. Kerajinan kipas tersebut murni ia jalani dari inisiatifnya sendiri tanpa bantuan dari pihak manapun. Termasuk dari pemerintah desa.
Dilanjutkan Ibu 58 tahun ini, kipas kerajinannya itu dikirim dua kali seminggu ke pemborong, per pengiriman ia berhasil mengirim sebanyak 50 sampai 60 biji. "Alhamdulillah penjualan kami tetap lancar," katanya. Selama ini kipas hasil kerajinannya sudah tembus ke beberapa wilayah di Lombok, seperti Mataram, Anjani, Pancor, Aikmel dan lain-lain. Tak hanya itu, bahkan sudah sampai tembus ke pasar laur negeri. "Kalau ke luar negeri baru ke Arab Saudi saja," lanjutnya.
Selain dijual ke pemborong, ia juga melayani pembeli eceran, satu biji ia hargakan 10 ribu. Ia pun berharap pemuda dapat berkreasi di segala bidang dan pemerintah desa berkenan memberikan bantuan.
Muhammad Sulhan Hadi selaku Sekretaris Desa yang dikonfirmasi via whatsupp mengatakan sementara ini belum bisa ia anggarkan, karena anggaran banyak difokuskan ke gedung. "Kalau tahun-tahun berikutnya Insyaallah," katanya.
Sulhan mengatakan akan menunggu kebijakan kades terpilih pada tahun 2022 mendatang. Setelahnya baru ia akan fokus pada pemberdayaan masyarakat, mengingat infrastruktur di wilayah desa sudah hampir rampung.
"Jika dilihat dari SDM yang kita punya terutama pengerajin, BUMDes nanti bisa ambil peran," tutupnya. (Hardy Mohamad)