Oleh : M. Zainul Jihad
Sepit,-(desasepit.web.id). Bila berbicara tentang pemuda maka Al-Qur’an telah menyebutkan kisahnya. Islam menganggap bahwa para pemuda dan pemudi yang mereka miliki merupakan asset potensial yang ikut menentukan arah masa depan. Pada masa meniggalnya Nabi Muhammad SAW, pada masa Khulafaur Rasyidin kita bisa meihat bagaimana kehidupan mereka saat itu. Para pemuda islam saat itu benar-benar membuktikan bahwa mereka pemuda yang luar biasa hingga islam terus memimpin hingga 14 Abad lamanya.
Namun pada zaman ini generasi pemuda salah kaprah dan tidak memahami tugas berat ini, lemahnya pemahaman mereka terhadap esensi dari Bangsa dan Agama. Selain itu lebih ironis sekali mereka tidak paham akan makna dasar kehidupan.
Seperti, dari mana mereka berasal, untuk apa mereka diciptakan dan kemana mereka setelah mati. Pada zaman ini, zaman globalisasi yang apabila dilihat oleh pemuda sulit sekali untuk disaring atau difilter, contonya saja ketika melihat idola yang mereka kagumi mereka akan menjiplak apa yang idolanya lakukan,hingga yang parah adalah agama yang dianutnya, ironis sekali. Jika seorang pemuda mengidolkan orang-orang yang salah, kita bisa membayangkan bagaimana masa depan mereka, bagaiamana Bangsa dan Negara esok harinya. Islam sangat memperhatikan masalah ini bahkan banyak rambu-rambu agar berhati-hati dalam hal ini.
Terciptanya manusia di muka bumi ini adalah sebagai khalifah bagi semesta alam, namun realitanya banyak pemuda yang kehilangan jati dirinya sendiri. Dikarenakan beberapa faktor diatas, sehingga berdampak sangat fatal, mulai dari integritas moral sampai tindak kriminalitas yang sangat mengkhawatirkan. Lemahnya kontrol diri akibat mencapai kegagalan mencapai identits dapat dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
Hakikat manusia dalam perspektif islam adalah makhluk ciptaan Tuhan, hakekatnya bahwa manusia adalah makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. manusia adalah makhluk yang utuh terdiri atas jasmani, akal dan rohani sebagai potensi pokok. Setiap manusia memiliki keperibadian yang berbeda-beda namun esesinya manusia tersebut memiliki hati atau Qolbi, Rasulullah Bersabda :
“ingatlah bahwa di setiap dalam tubuh itu ada segumpalan mudghah, bila mudgah itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu, dan apabila mudgah itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh”. Mudgah itu adalah Qalbu” (HR.Bukhari dan Muslim).
Jadi jelas bahwa hati pemuda perlu dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya, untuk itu peran orang tua, guru, maupun tokoh Masyarakat, sangat diperlukan dalam menjaga dan membimbing anak dan pemuda menuju jalan yang baik. Selain itu Pergaulan sangat diperlukan dalam mencari jati diri, terutama pergaulan yang sehat menurut syariat islam, yakni tidak merugikan siapapun terutama diri sendiri.
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata pergaulan pemuda. Ajaran islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah mengatur tata cara pergaulan pemuda yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata caranya meliputi.
Mengucapkan salam, ucapan salam merupakan do’a dengan kata lain kits telah mendoakan orang tersebut.
Meminta izin, meminta izin disini berarti tidak boleh meremehkanhak-hak orang lain. Karena setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar kita.
Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda, pemuda yang lebih muda sebaiknya menhormati yang lebih tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka, dan kepada yang lebih muda harus member tuntunan dan bimbingan untuk sellu berada dijalan yang benar.
Berbicara dengan sopan, islam mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut juga mengutamakan perkataan yang bermanfaat dengan gaya yang wajar.
Pemuda adalah orang-orang yang memiliki pola pikir kritis, orang-orang yang mampu mengguncangkan dunia dengan semangat yang berapai-api. Soekarno pernah mengatakan “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda dan niscaya akan kuguncanggankan dunia”, pemuda memiliki semangat dan energy yang tinggi dan pemudalah yang menjadi tulang punggung perubahan. Para pemuda ibarat ruh dalam setiap tubuh komunitas atau keompok, baik itu lingkup kecil maupu luas seperti Negara. Mereka merupakan mesin penggerak dalam kemajuan Bangsa.
Ketika pemuda mampu tampil aktif dan dinamis di tengah-tengah masyarakat, ditambah lagi dengan nilai-nilai islami dan intelegensi yang tinggi dalam dirinya, maka kita tidak heran jika kita mengatakan bahwa sebuah Negara akan menjadi kuat eksistensinya. Peran lain pemuda adalah menjadi tongkat estafet pembangunan karakter bangsa akan berganti dari masa ke masa, seiring dengan pergantian generasi. Pemuda dengan kelebihan dan keistimewaannya sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang bermartabat dan berdaulat secara utuh.