Oleh: Hardy Mohamad
Sepit, (desasepit.web.id) - Malam nanti Rabu (26/05) banyak lembaga kredibel memperkirakan akan terjadi gerhana bulan total. Sedangkan ketika terjadi gerhana bulan total disunnahkan bagi ummat muslim untuk menunaikan shalat gerhana bulan yang hukumnya sunnah mu'akkadah. Karenanya, Remaja Masjid Asasul Jihad Dusun Lokon mengajak masyarakat shalat sunnah gerhana secara berjama'ah di Masjid nanti malam selepas shalat magrib.
Menurut penjelasan melalui selebaran elektronik yang disebarkan oleh Lembaga Falakiyah dan Astronomi Nadlatul Wathan bahwa shalat sunnah gerhana didasrkan pada hadis nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhory yang artinya "Dari Mughirah bin Syu'bah r.a ia berkata: Telah terjadi gerhana matahari ketika Ibrahim wafat. Masyarakat non muslim berkata; gerhana terjadi karena wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah SAW bersabda; sesungguhnya matahari dan bulan menjadi dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya maka berdo'alah kepada Allah dan dirikan shalat hingga matahari kembali terang" (H.R al-Bukhori)
Lanjut dalam selebaran tersebut dijelaskan mengenai anjuran Rasulullah ketika menunaikan shalat sunnat gerhana. Diantaranya menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana bulan dan matahari karena peristiwa tersebut mengingatkan setiap hamba akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau tajut azab Allah swt diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.
Mengenai hal di atas Rasulullah pernah menceritakan kepada para sahabat bahwa setelah shalat gerhana Rasulullah saw diperlihatkan nikmatnya surga dan pedihnya azab neraka. Lalu beliau bersabda yang artinya "wahai ummat Muhammad, demi Allah jika kalian ketahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R Muttafaq 'laih)
Selain itu disunnahkan pula mengeraskan bacaan Al quran saat dikerjakan di malam hari, dan membaca dengan suara lirih ketika dikerjakan pada siang hari karena gerhana matahari.
Disunnahkan juga menyampaikan dua khutbah setelah selesai salat gerhana. Sangat dianjurkan juga untuk memperbanyak istighfar, berzikir, dan berdo'a, bertakbir, serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan adzab kubur.
Adapun tata cara pelaksanaan shalat gerhana ini sama seperti shalat yang lain namun yang membedakannya surat dan tata cara membacanya. Seperti mengeraskan suara, membaca surat yang panjang, pada selesai i'tidal pertama tidak langsung sujud tapi dilanjutkan dengan membaca surat al fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat yang paling panjang seperti surat Ali Imran. Setelah itu ruku' kembali dan i'tidal kembali untuk yang ke dua kalinya. Lalu sujud, lalu duduk diantara dua sujud. Kemudian bangkit untuk melakukan raka'at ke dua sebagaimana raka'at pertama tapi bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
"Kami mengajak semua jama'ah untuk kita sama-sama shalat gerhana secara berjama'ah di masjid dan insyaallah akan diimami oleh TGM. Sopiandi Adnan, QH, Lc," ujar Whatan salah seorang Remas Asasul Jihad Lokon menutup.