Oleh: Muhammad Hardi Putrawan, SE. (Pemred BID Pintar Sepit)
Pemilihan Kepala Desa Sepit akan diselenggarakan kurang lebih dua bulan lagi, tepatnya pada tanggal 28 Juli 2021 mendatang. Sejak ditutupnya pendaftaran bakal calon 10 Mei yang lalu, panitia Pilkades telah menerima 5 (lima) pendaftar, yakni Muhammad Hasmawadi, H. Irpan Junaidi, Supardi, Sapri Wahyudianto, dan Muhammad Usmanul Hakim.
Ke lima bakal calon yang sudah mendaftar ini belum dipastikan lolos karena masih harus diverfikasi berkas syarat pendaftarannya sampai penetapan calon tanggal 27 Mei mendatang oleh panitia pilkades Sepit. Terlepas dari itu, perlu kiranya kita menengok satu persatu dari Balon ini sebagai referensi masyarakat dalam memilih. Mengapa ini penting dilakukan? Karena beliau berlima ini akan memperebutkan satu kursi pemimpin yang akan sangat menentukan hajat hidup masyarakat Desa Sepit.
Pertama, Muhammad Hasmawadi. Jika dilihat dari jejak 'perjalanannya' sebelum memutuskan untuk mendaftar sebagai bakal calon Kepala Desa Sepit, pria yang akrab disapa As ini bisa dikatakan tidak asing lagi di kalangan pemerintah beserta lembaga desa lainnya di Desa Sepit. Pasalnya sejak awal ia aktif berorganisasi di Karang Taruna Mercusuar Sepit dan pernah duduk di kursi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sepit pada periode 2014-2019.
Dari jejak karirnya tersebut, artinya Hasmawadi sempat melihat dan mengalami jalannya pemerintahan Desa Sepit dari dekat dan bahkan pernah terlibat dalam jalannya pemerintahan desa sewaktu duduk di kursi BPD. Orang yang pernah bersentuhan langsung dengan jalannya pemerintahan ini, setidaknya tau permasalahan yang tengah dihadapi oleh Desa, meskipun ini tidak menjamin 100% faham, setidaknya tau itu adalah modal awal sebagai dasar untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada.
Sebagai pemilih, kita patut menunggu program-program yang akan dia usulkan.
Ke dua, H Irpan Junaidi. Beliau adalah incumbent atau mantan kepala desa sebelumnya yang kembali ikut berkompetisi di Pilkades kali ini. Sebagai incumbent tentu banyak hal yang sudah ditorehkan selama masa kepemimpinannya yang lalu, pun dengan kebijakan-kebijakannya yang katakan saja membuat masyarakat tidak puas. Memangnya ada orang yang setiap gerak geriknya bisa membuat puas semua orang? Silahkan dijawab sendiri, tapi cukup dalam hati saja ya.
Atas kepemimpinannya selama satu periode itu tentu menjadi modal besar untuk melangkah lebih jauh membawa Desa menyelesaikan ketertinggalannya, terlepas dari kurang lebihnya cara beliau memimpin. Tanpa bermaksud untuk membela, selama kepemimpinanya wajah desa dan sebagian lini lainnya berubah menjadi lebih baik. Terutama pada bidang infrastruktur fisik.
Atas jejak kepemimpinannya itu, akankah kita mempercayakannya kembali memimpin Desa Sepit untuk yang ke dua kalinya? Silahkan tanyakan pada diri anda sendiri.
Ke tiga, Supardi. Kemunculan Supardi cukup mengagetkan banyak pihak, pasalnya tidak pernah ada rumor sebelumnya beliau ini akan maju mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa, entah karena alasan apa Balon asal Mengkuwuk ini tiba-tiba dikabarkan akan maju mencalonkan diri menjelang Panitia Pilkades membuka pendaftaran. Benar saja Ia adalah orang ke-3 yang mendaftar setelah Muhammad Hasmawadi dan H Irpan Junaidi.
Ditilik dari jejak kiprahnya di masyarakat, pria yang akrab disapa Supar ini bisa dikatakan menjadi tokoh di kampungnya di Mengkuwuk. Selain itu Ia juga sempat menjadi Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah Desa Sepit. Selama pergulatannya menjadi tokoh masyarakat di kampunya dan sebagai ketua Gapoktan itu, mungkin ia merasa terpanggil untuk berbuat lebih banyak di tatanan yang lebih atas, yakni di Pemerintahan Desa Sepit.
Meskipun jarang bergelut di lingkungan pemerintah desa, tapi nama Supardi bisa dikatakan tidak begitu asing di telinga masyarakat sepit, akibat dari pergulatannya di Gapoktan. Perihal penilaian terhadap dirinya atas kepemimpinannya di Gapoktan, tentu masyarakat lah yang paling tau.
Selain itu Supar juga pernah menjabat sebagai perangkat desa sewaktu kepemimpinan Muhammad Hamdan. Ini menjadi tambahan nilai tersendiri baginya, perpaduan pengalaman di Gapoktan dan menjadi perangkat Desa, ya meskipun tatanan pemerintah desa yang dulu dengan sekarang itu berbeda.
Ke empat, Sapri Wahyudianto. Jauh-jauh hari nama Anto (sapaan akrabnya) memang rumornya sudah terdengar akan maju mencalonkan diri pada Pilkades Sepit tahun 2021 ini. Hal itu diketahui setelah Ia mendeklarasikan diri di rumahnya di Lokon.
Awalnya masyarakat sepit sempat dikagetkan akan kabar dirinya yang akan maju mencalonkan dirinya, pasalnya Anto diketahui hampir tidak pernah menyinggung tentang politik Desa Sepit. Masyarakat mengetahuinya Ia adalah orang yang bisa dikatakan jarang ada waktu bermasyarakat karena sibuk bekerja. Namun entah peluang apa yang dilihat, Ia akhirnya memutuskan maju untuk mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Desa Sepit.
Terlepas dari hal di atas, bukankah setiap warga desa berhak untuk memilih dan dipilih? Yasudah biarkan nanti surat suara yang bicara.
Terakhir, M Usmanul Hakim. Nama Usmanul Hakim awalnya tidak pernah digadang-gadang akan maju mencalonkan diri pada kontestasi politik paling bergengsi di Sekup Desa ini. Ia yang sebelumnya diketahui sebagai tim sukses (Timses) salah seorang bakal calon yang kemudian mengurungkan niat untuk maju itu, akhirnya resmi mendaftarkan dirinya ke Panitia Pilkades Sepit beberapa hari sebelum waktu pendaftaran ditutup. Pendaftarannya sekaligus menjadi penutup dari pendaftar lainnya yang sudah lebih dulu.
Usman (sapaan akrabnya) saat ini tengah menjadi Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) 'Sinar Harapan' Desa Sepit. Kiprahnya menahkodai Bumdes tentu menjadi sebagian dari kiprahnya yang lain yang bisa masyarakat nilai sebelum akhirnya memberikan pilihan padanya. Bumdes di era kepemimpinannya, selain melanjutkan usaha yang ditinggalkan pengurus lama, juga merambah ke beberapa usaha lainnya. BRI Link dan membuka kios desa salah duanya, ya meskipun kios desa saat ini tengah vakum, tapi setidaknya pada penutupan buku akhir tahun lalu, Bumdes dapat menyumbangkan sebagian keuntungan usahanya sejumlah 3 juta rupiah sebagai tambahan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Selain itu, saat ini ia juga aktif di beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), salah dua yang penulis ketahui adalah di Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan Sahabat Polisi. Kiprahnya di dua LSM ini layak untuk dipertimbangkan oleh masyarakat untuk memberikan pilihannya ke pada Usman. Secara normatif LSM adalah beberapa orang yang mengorganisasikan diri untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat sipil, dan Usman adalah salah satu orang itu.
Nah demikian Bakal Calon Kepala Desa Sepit tahun 2021 ini yang bisa kami paparkan dan suguhkan kehadapan pembaca yang budiman. Tidak ada tendensi apapun dalam tulisan ini, sekedar menjadi sebagian referensi saja, tentu ada banyak referensi lainnya yang bisa pembaca gali lebih jauh. Silahkan. Semakin anda mengenal bakal calon, semakin tepat juga potensi kita akan mendapat pemimpin terbaik. Ingat nasib Desa Sepit 6 tahun ke depan, ada di tangan anda. Bijaklah dalam memilih!
Wassalaam....