Sepit, (www.desesepit.web.id) - Kegiatan menulis lekat dan nyaris tak terpisahkan dari kegiatan membaca, dan membaca tidak akan bisa dilakukan jika tidak ada pustaka yang tersedia. Kesadaran semacam ini yang membuat banyak penulis di belahan dunia termotivasi untuk menulis, yakni sebagai bentuk terimakasihnya atas bacaan yang pernah diserap lalu kemudian ingin berkontribusi untuk menyuguhkan bacaan-bacaan baru untuk khazanah pengetahuan.
.jpg)
Foto : "Munajat Cinta di Kota Suci"
Demikian juga yang dilakukan oleh Muhsan Elmuhaimin, Seorang pria kelahiran Gelogor 01 Januari 1981, Sepit, Kec. Keruak, Kab. Lotim. Saat ini ia tengah merampungkan buku yang ia tulis berjudul "MENIMBANG AQIDAH dan AMALIYAH WAHABI DALAM TIMBANGAN AQIDAH AHLUSSUNNAH WALJAMA'AH". Sebelumnya, pria yang tengah bekerja di mekkah ini telah merampungkan 2 (dua) judul buku, pertama "ISLAM BERKEMBANG TANPA GENDERANG PERANG, TANPA AYUNAN PEDANG (Jihad, Terorisme, dan Dakwah), dan ke dua Novel Religi "MUNAJAT CINTA di KOTA SUCI".
Sejak merintis perpustakaan, alumni Ma'had DQH Pancor ini mulai mengoleksi buku dengan membeli beragam judul dengan alokasi anggaran 700 ribu rupiah setiap bulannya. Kegiatan mengoleksi buku ini sudah ia jalani sejak lama namun ia mengaku mempublishnya 4 (empat) bulan akhir ini.
"Sejak lama pak, tapi dipublish sejak 3 atau 4 bulan yang lalu," tuturnya waktu dihubungi awak media ini via messenger facebook.
Sebelum ia pulang dan benar-benar mendirikan perpustakaan seperti yang ia rencanakan, pria yang pernah mengajar di beberapa madrasah ini berencana untuk bekerjasama dengan Perpustakaan Desa Sepit yakni dengan menitip buku-buku hasil karyanya di Perpusdes Sepit. Langkah itu juga dihajatkan supaya buku karangannya diketahui okeh masyarakat di Desa Sepit.
"Semoga bisa jadi motivasi buat tiang (saya, indonesia) pribadi dan untuk adik-adik untuk lebih tertarik pada literasi baca dan tulis," tutupnya. (Hardy Mohamad)