Oleh: M. Zainul Jihad
Sepit, (desasepit.web.id)- Klinik Nugraha yang berada di Desa Sepit Kecamatan Keruak, Jumat pagi (26/02) kemarin tiba-tiba dibersihkan oleh beberapa orang dari Pemerintah Desa Pematung Kecamatan Sakra Barat. Mendapati hal itu beberapa dari warga sekitar mendekat dan mencari tau ada apa setelah sebelumnya tersiar bahwa Klinik Nugraha kabarnya mau dijadikan sebagai rumah isolasi covid-19.
Benar saja, pembersihan itu dilakukan untuk persiapan rumah isolasi supaya bisa lebih cepat ditempati. Selang beberapa jam kemudian, pemerintah Kecamatan Keruak dan Pemdes Sepit mendatangi lokasi yang sebelumnya sudah ada disana pihak dari Kecamatan Sakra Barat dan Pemdes Pematung.
Berdasarkan keterangan yang didengar oleh media ini bahwa memang benar Pihak Kecamatan Sakra Barat hendak menjadikan Klinik Nugraha sebagai rumah isolasi, pasalnya sudah lebih dulu diusulkan ke Pemda Lotim. Tapi masalahnya kemudian Pihak Pemkec Sakra Barat tidak ada koordinasi ke Pemkes Keruak selaku yang punya wilayah. Sementara setiap desa dihimbau supaya membuat rumah isolasi masing-masing.
Camat Keruak Kamaruddin yang ditemui di lokasi menyayangkan tindakan Pemkec Sakra Barat yang tiba-tiba ingin menggunakan Klinik Nugraha ini sebagai rumah isolasi tanpa ada koordinasi sebelumnya ke pemerintah setempat. Menurutnya, Pemkec Sakra Barat harusnya koordinasi terlebih dahulu karena wilayah Klinik Nugraha berada di kawasan Pemdes Sepit.
"Sebenarnya ini yang kita harapkan, Sepit juga meminta untuk ada rumah isolasi tetapi masih kita sosialisasi di masyarakat, karena pemuda di tengeh (pemuda sekitar klinik, red) belum mengizinkan. tiba-tiba sakra barat yang mau menempati dan ini perlu komunikasi, karena melangkahi Desa Sepit dan Kecamatan Keruak", ucap Kamaruddin.
Dikatakannya lagi seandainya ada komunikasi baik dari pihak Sakra Barat mungkin bisa ditemukan solusi-solusi bagus. Bisa saja lokasi di Klinik Nugraha ini dijadikan bareng-bareng antara Pemdes Sepit dengan Pemdes Pematung.
"Tapi ini belum final, masih kita akan komunikasikan ke depan. Mudah-mudahan mendapati solusi terbaik," tutupnya. (Hardy Mohamad)