Oleh: M. Zainul Jihad
Sepit, (desasepit.web.id) - Meningkatnya kasus Covid-19 di Lombok Timur membuat Pemda kualahan. Pasalnya rumah isolasi yang sudah tersedia tak dapat lagi menampung pasien.
Jumat (19/2) kemarin, Bupati Lombok Timur H. M Sukiman Azmi datang langsung meninjau lokasi yang dapat digunakan sebagai rumah isolasi di wilayah selatan Lombok Timur. Mendapati Klinik Nugraha di Desa Sepit yang sudah lama kosong, Pemda berencana untuk memanfaatkannya sebagai rumah isolasi.
.jpg)
Foto : Suasana bangunan Klinik Nugraha (dulu : Tempat praktik Dr. Nunuk) Tengeh Sepit yang sepi, tidak beraktifitas lagi
Namun rencana Pemda Lombok Timur ini mendapat tentangan keras dari Pemuda Dusun Tengeh. Menurut mereka lokasi Klinik Nugraha sangat dekat dengan pemukiman warga, mereka resah jika sampai pasien yang diisolasi akan membawa dampak tidak baik ke warga setempat.
Salah seorang tokoh pemuda setempat, Joni Supriawan mengutarakan ketidak setujuannya atas rencana pemda tersebut. Dikatakannya, ia bersama pemuda lainnya ngotot tidak setuju karena bisa membuat warga setempat resah. "Meskipun Kepala Wilayah dan RT sudah menandatangani kesepakatan, kami tetap akan menolaknya," tegasnya.
Pemerintah Desa Sepit melalui Sekdes M Sulhan Hadi mengajak masyarakat khususnya warga di sekitar klinik untuk mendukung pemerintah dalam memerangi Covid-19. "Upaya pemda ini semoga dapat meminimalisir angka penularan Covid ini, tapi kita berharap semoga klinik nugraha tidak terpakai (tidak ada yang diisolasi)," katanya.
Mengenai kekhawatiran pemuda akan pasien yang dapat menulari warga sekitar, Sulhan meluruskan bahwa rumah isolasi itu hanya untuk menampung pasien yang reaktif. Jadi Pemuda Tengeh tidak perlu khawatir berlebihan.
"Tidak mungkin disana akan ditempatkan pasien yang positif karena tenaga medis dan alkesnya juga terbatas," tutupnya. (Hardy Mohamad)