Oleh: Hardy Mohamad
Sepit,(desasepit.web.id) - Munculnya kasus Demam Berdarah (DBD) di beberapa titik di Desa Sepit membuat beberapa warga resah. Masyarakat meminta kepada pemerintah melakukan foging supaya tidak ada lagi warga lainnya yang terjangkit.
Salah seorang tokoh masyarakat, Abdul Gani melalui grup whatsup Masyarakat Peduli Desa Sepit mengusulkan supaya foging tidak hanya dilakukan di titik-titik tertentu saja, tapi bisa dilakukan di semua titik.
"Mohon kepada Pemdes Sepit untuk difasilitasi kegiatan foging sebagai upaya mencegah terjangkitnya DBD. Kami sebagai warga merasa resah dan khawatir karena di beberapa dusun sudah ada yang terjangkit. Mohon juga supaya kegiatan tersebut jangan hanya dilakukan di sebagian dusun saja, bila perlu menyeluruhlah, jangan sampai sudah ada yang terjangkit baru kegiatan itu dilakukan. Seharusnya kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap datang musim penghujan oleh Pemdes selaku pemangku kebijakan," tulis Abdul Gani mengusul.
Di grup yang sama Sekretaris Desa Sepit M Sulhan Hadi menjawab keresahan dan usulan yang dilontarkan Abdul Gani. Dikatakannya, kemarin sudah dilakukan foging di Presak karena ada indikasi DBD. Dari puskesmas juga melakukan foging pada titik-titik yang sudah terindikasi saja. Foging itu sifatnya sementara saja.

Foto : Proses Foging di Dasan Bangket Peresak Wilayah Lokon
Yang terpenting menurutnya adalah menjaga kebersihan lingkungan, terutama jangan sampai ada air yang tergenang dari wadah-wadah terbuka seperti botol, kaleng, ember, atau barang apapun yang bisa menyebabkan genangan air.
Ia juga menyarankan supaya masyarakat memberikan masukan ke Kepala Wilayah (Kawil) dan RT masing-masing untuk bergotong royong melakukan pembersihan. "Kami sudah bersurat ke Pak Kawil untuk ditindak lanjuti. "Mari menjaga kebersihan bersama-sama, minimal mulai dari rumah masing-masing," ajaknya.
Senada dengan Sekdes, Kepala Puskesmas Keruak melalui Tim Gerak Cepat (TGC)Penanganan DBD Promosi Kesehatan (Prokes) Puskesmas Keruak Nurlaela Hartati menegaskan bahwa foging bukan solusi untuk memutus rantai penularan DBD. Foging itu hanya untuk memusnahkan indukan nyamuk DBD, tapi masih ada telur dan jentik-jentik yang akan menetas menjadi nyamuk DBD itu lagi.
Karenanya ia meminta kerjasama masyarakat untuk mengindahkan dan menjalankan program Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN) dengan 3M yakni, menguras, menutup, dan mengubur sisa-sisa botol, kaleng, ember, atau wadah-wadah lain yang berpotensi menyebabkan genangan air.
"Kalau sarang-sarang nyamuk ini diselesaikan, maka tidak akan ada lagi kita dengar ada kasus DBD ini," ungkapnya waktu dikonfirmasi awak media ini rabu kemarin (17/02) di kantor Desa Sepit selepas menjalankan tugas lapangannya.
Ia juga mengaku sejak awal sudah menyurati pemdes Sepit supaya disampaikan program PSN 3M tersebut kepada masyarakat luas. Selain kerjasama lintas sektoral, ia juga mengaku rutin menyampaikannya kepada masyarakat waktu posyandu.
"Tapi begitulah kadang-kadang masyarakat kita sekarang acuh dan cuek terhadap apa yang kita arahkan. Tapi tugas kita kan menyampaikan, selebihnya kembali kepada masyarakt itu sendiri," tutupnya.