Oleh: Titin Mayni Hariyati
Sepit___
Kinerja tim Satuan Tugas (Satgas) penagih utang Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sepit mendapat sorotan dari masyarakat. Tim yang diproyeksikan menuntaskan permasalahan utang Bumdes pengurus lama tersebut dinilai belum bekerja maksimal. Lantaran sejak beberapa bulan terbentuk, pelunasan piutang di Mitra Bumdes lama dianggap masih lambat.
Tim satgas yang terdiri dari pemerintah desa (pemdes), perwakilan Bumdes lama, perwakilan Bumdes baru, dan perwakilan BPD itu dinilai kurang maksimal dalam bekerja. Pasalnya, menurut informasi, hingga saat ini dari jumlah piutang yang masih mengendap di mitra Bumdes lama ratusan juta, yang sudah tertagih baru sebesar tiga juta.
Direktur Bumdes Baru, Usmanul Hakim saat dikonfirmasi mengaku kinerja tim satgas masih banyak kekurangan. Sehingga pihaknya terus melakukan evaluasi. Menurutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh tim di lapangan. Terutama, persoalan tidak adanya barang yang jadi jaminan oleh Mitra Bumdes pada saat kerja sama dulu.
"Sekarang masih diupayakan (penagihan, red)," terangnya.
Dijelaskan Usman-sapaan akrabnya- tim satgas sebelumnya menargetkan menyelesaikan persoalan piutang tersebut akhir 2020. Namun karena munculnya beberapa persoalan di lapangan, target tersebut tidak bisa tercapai.

SIMBOLIS: Serah terima jabatan Ketua Bumdes lama Muhammad Imran, S.Pt (kiri) dengan Ketua Bumdes baru Usmanul Hakim (kanan) beberapa waktu lalu.
"Kalau tidak salah, dari laporan yang masuk sekitar tiga juta yang sudah tertagih," akunya.
Keberadaan tim satgas ini seharusnya lebih bisa dioptimalkan. Sebab, dikhawatirkan lambatnya proses penagihan piutang tersebut berdampak pada kinerja Bumdes. Apalagi tahun depan, Pemdes Sepit memutuskan tidak menganggarkan lagi penyertaan modal untuk Bumdes.
Terpisah, Sekretaris Desa Sepit sekaligus Ketua Tim Satgas Penagih Utang Bumdes Muhammad Sulhan Hadi melalui pesan singkat menerangkan, keberadaan tim satgas piutang ini hingga saat ini masih berjalan. Tapi memang diakui belum maksimal. Pihaknya berjanji, akan mengevalusi kinerja tim tersebut.
"Nanti setelah laporan pengurus (Bumdes ,red) kita evaluasi," janjinya.
Ke depan, lanjut Sulhan pihaknya akan memakai tim independen alias diluar pemerintah desa dalam menangani persoalan piutang tersebut. Supaya tim tersebut benar-benar fokus menyelesaikan masalah utang yang mengendap di mitra Bumdes.
Dijelskan Sulhan, dari laporan Tim Satgas Piutang Bumdes, beberapa mitra sudah mengonfirmasi akan segera melunasi. Seperti investasi di luar Desa Sepit atas nama H Hasbi yang sudah terkonfirmasi akan melunasi paling telat Februari 2021. " (Beberapa mitra, red) masih butuh mufakat dulu," tandasnya.
Masyarakat Desa Sepit mengharapkan keberadaan tim satgas ini mampu menyelesaikan masalah piutang Bumdes lama dalam waktu dekat. Sejumlah masalah yang ditemui di lapangan diharapkan bisa diatasi dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan mitra Bumdes. (TMH)