Oleh: M Rizuwan Arsyad
Sepit, (desasepit.web.id) - Apapun jenis suatu usaha, walaupun dimulai dari langkah kecil jika dijalani dengan sungguh-sungguh, insyaallah kesuksesan menanti. Seperti yang dilakukan Ana Martila Susila. Wanita yang tercatat sebagai mahasiswi jurusan PGSD di STIT Palapa Nusantara ini sudah membuktikannya.
Ia bersama Ibunya mulai merintis usaha keripik pisang sale sejak 6 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2014. Tekadnya memulai usaha tersebut mulai muncul ketika melihat ibunya capek kerja memenuhi kebutuhannya. Memulai usaha kecil-kecilan tidak lantas membuatnya merasa gengsi, ia menjalankan usahanya dengan sungguh-sungguh. Dari pendapatannya menjual keripik pisang sale inilah, ia dan ibunya mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Sekarang, setelah 6 tahun ia menjalankan usaha keripik pisang salenya sudah jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Keripik pisang sale buatannya sudah masuk dan diterima oleh pasar, tidak hanya dititip di kios-kios terdekat, tapi juga sudah ada pesanan-pesanan dari pengepul di pasar. Produknya dikemas bervariasi, mulai dari yang kemasan 1 ribuan sampai yang harga 10 ribuan. Sebulan, omsetnya bisa tembus sampai 3 juta. Hasil dari penjualan pisang sale ini juga menghantarkan wanita yang kini aktif di Karang Taruna Mercusuar ini duduk di bangku perkuliahan. Bahkan sudah mendapat job sebagai Staf TU di MA NW Penendem.
"Menjadi seorang mahasiswa/wi bukan halangan untuk melakukan bisnis atau wirausaha. buang jauh-jauh rasa gengsi menjadi langkah awal untuk bergerak maju. melakukan hal-hal yang positif yang bisa membawa kepada kesuksesan," ucapnya ketika ditemui di ruang kerja sekretariat Karang Taruna Mercusuar Rabu (16/12) lalu.
Bukan hanya bisnis keripik pisang sale, Ana sapaan akrabnya juga sudah merambah ke bisnis-bisnis lainnya, seperti bisnis digital yang ia mulai sejak duduk di bangku MA, mulai dari Paytren, Olshop, agen pulsa dan LTC (Lucky Tred Comunity). Semangat pantang menyerahnya ini menjadi motivasi tersendiri untuk meraih kesuksesan diwaktu muda sebelum ia menikah nantinya.
Hasil jerih payah dan kerja kerasnya, membuat wanita manis dengan tai lalat di pipinya ini mampu menjadi mandiri, tidak lagi bergantung pada orang tuanya. Meraih kesuksesan di umur 20 tahun, umur yang terbilang muda ini membuat Ana Martia Susila patut dijadikan motivasi bagi para pemuda, khususnya yang ada di Desa Sepit. (Hardy Mohamad)