Oleh : Muhammad Sulhan Hadi
Sepit, (desasepit.web.id), - Bagi sebagian masyarakat kata protesa mungkin terdengar asing, sebab bahasanya memang tidak begitu akrab di telinga kita sehari-hari. Ahli protesa gigi asal Montong Aur Desa Sepit, Linda Wati menjelaskan protesa gigi merupakan praktek bongkar pasang dan perbaikan pada gigi, misalnya pemasangan gigi palsu, bongkar pasang gigi, tambal gigi berlubang, kikir gigi, dan lain-lain.
Buka praktek di rumah yang tergolong sederhana, Linda Wati mengawali usahanya sejak tahun 2015 silam. Awalnya usaha ini memang sudah turun temurun dari keluarganya, namun untuk lebih meningkatkan kemampuannya, ibu anak satu ini memilih kursus di Mataram.
Saat ini ia menerima siapa saja yang punya masalah dengan giginya, khususnya yang berkaitan dengan bongkar pasang, tambal, dan kikir gigi. Ia mengaku pelanggannya kini bukan hanya dari sekitaran tempat ia buka praktek, tapi sudah hampir sepulau Lombok. "Pelanggan saya banyak yang berasal dari Lombok Tengah, Lombok Barat, bahkan sampai Lombok Utara," tuturnya ketika ditemui di rumah tempat prakteknya senin (14/12) lalu.
Tak banyak strategi yang dia gunakan dalam menggaet pelanggan baru. Ia hanya berusaha ramah dan mengandalkan kualitas kerjanya. Linda mengaku bahkan pelanggannya banyak yang akhirnya menjadi sahabatnya.
Buka praktek mulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, tarif yang ia kenakan ke pelanggannya berkisar dari 750 ribu sampai dengan 1 jutaan, tergantung dari pelayanan yang diberikan. Sebulan ia bisa meraup omset jutaan rupiah, 4 sampai 5 juta berhasil masuk ke dalam sakunya, cukup untuk membiayai kebutuhan keluarganya sehari-hari. Meskipun begitu, kadang juga ia mengaku pelanggannya sepi. Dalam seminggu ia tidak ada hari libur, bahkan ia siap melayani layanan kapan saja dan bisa dihubungi via whatsup atau telepon langsung.
Tempat prakteknya cukup mudah ditemukan, hanya dengan melihat papan pelang yang terpampang jelas di pinggir jalan jurusan Keruak-Pancor, tepatnya di pengkolan Montong Aur Desa Sepit Kecamatan Keruak Lombok Timur. Di Montong Aur Bukan hanya Linda Wati yang buka praktek sejenis, tapi ada 4 lagi yang lainnya. Jadi tidak perlu khawatir menunggu lama dapat giliran, pasalnya masih ada pilihan lainnya.
Selama menjalankan usahanya, Wanita berpenampilan menarik ini mengaku tidak menemukan kendala-kendala, hal tersebut terbukti dari belum adanya pelanggannya yang komplain atau protes selama ini. "Justru selama ini banyak yang mengapresiasi, karena memang banyak yang membutuhkan" ungkapnya.
Sementara dikonfirmasi Pemerintah Desa Sepit melalui PJS Kepala Desa Sepit Setia Budi, berharap ke depannya bisa lebih diperhatikan dan dibina oleh desa. Teknisnya bisa dibuatkan kelompok usaha, atau bagaimana saja. Intinya dibina supaya usahanya semakin berkembang dan maju. "Tentu kita sangat berharap kepada kepala desa terpilih ke depannya," tutupnya. (Hardy Mohamad)